Mobile Legends: Bang Bang dari Moonton mengalami pertumbuhan eksplosif selama setahun terakhir untuk menambah pendapatan bruto hingga USD 502,5 juta.
Dilansir dari Sensor Tower, Mobile Legends mengalami peningkatan pengeluaran penggunanya setiap tahun, memuncak pada USD 214,1 juta pada tahun 2019, naik 36 persen setiap tahunnya.
Mobile Legends mengalami tahun terbaiknya pada Desember 2019, menghasilkan USD 24,4 juta, hal itu didorong oleh rilisnya versi 2.0 Mobile Legends.
Sebagian besar pendapatan Mobile Legends didapatkan dari wilayah Asia, terutama Asia Tenggara, di mana berhasil mendapatkan USD 307 juta atau sekitar 61 persen dari total pendapatan sejak diluncurkan.
Bukan Indonesia, melainkan Malaysia yang menjadi pasar Mobile Legends yang paling menguntungkan, dengan para pemain di sana menghabiskan USD 87,5 juta dalam permainan, atau 17 persen dari total pendapatan.
Indonesia berada di peringkat ke-2 untuk pengeluaran pemain, menghasilkan USD 69,2 juta, atau 14 persen dari total, sementara Amerika Serikat berada di urutan ke-3, mengumpulkan USD 64,1 juta, atau 12,8 persen dari semua pendapatan.
Negara teratas yang paling banyak mengunduh game ini adalah Indonesia, mencapai 100,1 juta, atau 36 persen. Filipina berada di peringkat kedua dengan 41,2 juta unduhan atau 15 persen, sedangkan Vietnam berada di peringkat ketiga dengan 21,3 juta pemasangan, atau 8 persen dari total.
Mobile Legends juga mendapatkan USD 340 juta atau 68 persen dari pengeluaran pengguna versi Google Play. Sementara itu, pengguna App Store menghabiskan USD 162,4 juta, atau 32 persen dari total. Pendapatan rata-rata per unduhan untuk Mobile Legends saat ini sekitar USD 1,80.
No comments:
Post a Comment